Senin, 01 Februari 2010

AIDS


Perda mengenai penanggulangan AIDS Jateng memang telah disahkan, namun penderita HIV/AIDS terus meningkat. Menurut anggota DPRD Jateng Amik Amikawati, penanggulan HIV/AIDS bukan hanya bisa dilakukan dengan pemberlakuan Perda penanggulangan AIDS tersebut, namun lebih difokuskan dengan upaya untuk melakukan sosialisasi mengenai cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS agar masyarakat memahami dan tidak mengasingkan atau mengucilkan penderita HIV/AIDS tersebut.

“Penderita sering tidak tahu telah terjangkit virus HIV/AIDS tersebut, sehingga secara tidak sengaja menularkannya kepada pasangannya, sehingga HIV/AIDS akhirnya juga menjangkiti ibu rumah tangga dan anak-anak," kata Amik.


Menurut Amik, dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah mencatat jumlah penderita HIV/AIDS di Jateng selama rentang waktu antara 1993 hingga 2009 lalu telah mencapai sebanyak 2.290 orang , dimana 287 orang diantaranya meninggal.

"Jumlah penderita HIV/AIDS di Jateng tersebut, terdiri dari 1.461 orang yang telah terjangkit virus HIV dan 829 orang merupakan penderita AIDS," kata Amik Amikawati.

Amik menambahkan keterlambatan diagnosis juga menjadi salah satu pemicu bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS di Jateng, sebab biasanya para penderita terindikasi setelah stadium lanjut, selain itu para penderita juga terlambat mendapatkan penanganan.

Kota Semarang termasuk kota terbesar yang memiliki jumlah tertinggi penderita HIV yakni 480 orang dan AIDS 95 orang. Sementara Banyumas di urutan kedua dengan jumlah penderita HIV sebanyak 189 orang dan AIDS sebanyak 45 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar